Fase yang kujalani saat ini rasanya seperti berefleksi setiap hari.
Berefleksi memikirkan kembali apa yang kulihat, kurasakan, dan kupelajari.
Apakah aku sudah melihat dengan sudut pandang yang lebih luas. Apakah aku bisa merasakan dan jujur pada perasaanku sendiri. Apakah aku mampu memetik hikmah atas peristiwa yang terjadi.
Berefleksi juga berarti melatih kepekaan hati untuk berempati kepada orang lain. Aku menyadari bahwa setiap manusia memiliki hak untuk dihormati, dikasihi, dan diperlakukan baik.
Paling tidak, ukurannya adalah diriku sendiri. Bila aku tidak nyaman diperlakukan tidak sopan, maka, aku harus memperlakukan orang lain dengan santun. Bila aku merasa sedih ketika dihakimi atas pilihan hidupku sendiri, maka, aku perlu menghormati segala keputusan orang lain. Bila aku merasa senang diberi senyum dan sapa, maka, aku pun harus melakukan hal itu kepada orang lain.
Beginikah cara hidup orang dewasa?
Seiring bertambah usia,
Semakin sering aku berpikir.
Semakin dalam aku merasa.
Semakin besar pula inginku memperbaiki diri.
Nb. Dari apa yang kualami, mencari rekan mengobrol yang sefrekuensi bisa menjadi pilihan. Karena ternyata, mengatakannya melalui lisan membantu sekali meringankan beban di hati dan pikiran 😁
Benar sekali. Kita memang butuh teman untuk berbagi. Apapun yang dipendam sendiri, akan terasa begitu memberatkan hati 🌻
LikeLiked by 1 person
Semoga aku dan Kak Latifa menemukan teman berbagi yang saling menautkan hati 🤍🥰
LikeLike
Aamiin…
Begitu juga Mba Shinta 🥰
LikeLiked by 1 person
Aamiin mbaaak 🥰🥰
LikeLike